081228617654

Kata ITAGI soal Kasus Pembekuan Darah Pasca Disuntik Vaksin AstraZeneca

 


 


Kata ITAGI soal Kasus Pembekuan Darah Pasca Disuntik Vaksin AstraZeneca




https://www.bing.com/aclick?ld=e8w7YSSBGCsgysFUaXOE_3GjVUCUwSA_WIY9BYtHEyZX0G1U5H_CEI2W447wt8mokVCbmYnlZgEHgJS6G9JrUf2o19UKWmB99X906j4FexcNfCsSQd7dGccNOEq4r-uqZOW7c4_Y724wLs8oW3NuiO8F1d6rhI741fPdVSeZNwqiB9OndAf23WEj0jhmpnSpS0h2S6O5T6MjqQgk1xzD9iHUarruA&u=aHR0cHMlM2ElMmYlMmZ3d3cuYWxpYmFiYS5jb20lMmYlM2ZzcmMlM2RzZW1fYmluZyUyNmZyb20lM2RzZW1fYmluZyUyNmNtcGduJTNkNDMxMjc2MzQ2JTI2YWRncnAlM2QxMzA1MTIwNzE4NDc4NTA1JTI2dGd0JTNka3dkLTgxNTcwMjU5Njc5MjgzJTNhbG9jLTkxJTI2S3dkSUQlM2Q4MTU3MDI1OTY3OTI4MyUyNm10Y2h0eXAlM2RlJTI2YmRtdGNodHlwKyUzZGJlJTI2bnR3cmslM2RvJTI2ZGV2aWNlJTNkYyUyNmNyZWF0aXZlJTNkODE1NzAxMzAwMzkwNjElMjZwMSUzZGRlZmF1bHQlMjZwMiUzZGRlZmF1bHQlMjZwMyUzZGRlZmF1bHQlMjZRdWVyeSUzZGFsaWJhYmElMjUyMGdyb3VwJTI2bXNjbGtpZCUzZGI3NjA1ZjBiZTc5ZjFmNTczYzA1M2MxYjkxNzFjNzRi&rlid=b7605f0be79f1f573c053c1b9171c74b&ntb=1&ntb=1

Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Corona AstraZeneca sudah tiba di Indonesia, berikut sejumlah negara yang sudah memakainya.




Jakarta - Vaksin AstraZeneca masih ditunda penggunaannya di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mengkaji lebih lanjut laporan kasus pembekuan darah pasca divaksin.

Executive Secretary Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dr Julitasari Sundoro mengatakan, sejauh ini tak ada bukti sebab akibat antara vaksin AstraZeneca dengan pembekuan darah.

Hal tersebut dikonfirmasi otoritas kesehatan Eropa (EMA). Begitu juga dengan rekomendasi WHO, yang masih menyarankan vaksinasi AstraZeneca terus dilanjutkan.

"Kasus pembekuan darah itu memang banyak, banyak sekali, di luar dari yang dilaporkan pasca divaksin. Tidak ada kaitan antara vaksinasi dengan pembekuan darah," bebernya dalam webinar online Kamis (18/3/2021).


Meski begitu, Julitasari menyebut penundaan vaksinasi AstraZeneca dilakukan semata-mata karena kehati-hatian. Pasalnya, investigasi dari Strategic Advisory Group of Experts on Immunization of the World Health Organization juga belum diungkap.

"Kehati-hatian menunda sambil menunggu informasi yang update, terus menerus berkoordinasi dengan EMA, jadi seperti BPOM Indonesia tapi di Eropa," lanjutnya.

"Bersifat menunggu dulu, jadi bukan membatalkan, menunda sementara. Jadi kita menunggu hasil investigasi dari SAGE, karena vaksin kita untuk saat ini masih cukup dari supply Sinovac, masih cukup," pungkasnya.