081228617654

5 kebiasaan netizen indonesia ketika internetan

          Rianevan.blogspot.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) resmi merilis laporan berjudul "Survei Penetrasi dan Perilaku Internet 2023" ke publik pekan ini. 

Dalam laporan yang digodok pada 10-27 Januari 2023 itu, APJII merangkum berbagai data dan statistik terkait pengguna internet di Indonesia, terutama seputar perilaku atau kelakuan pengguna internet di Tanah Air.

Salah satu perilaku pengguna internet Indonesia yang disorot APJII adalah tentang keamanan siber, di mana APJII mengeklaim bahwa mayoritas responden yang mereka survei tak tahu cara menjaga keamanan data di internet.

 Dalam laporan ini, APJII menyurvei sekitar 8.500 responden, di mana sekitar 4.000 di antaranya adalah laki-laki dan sisanya, yaitu sekitar 4.500, adalah perempuan. 

Jika melihat kategori umur, survei APJII ini melibatkan kategori umur 13-18 tahun (1.020 responden), 19-34 tahun (3.243 responden), 35-54 tahun (3.362 responden), dan 55 tahun ke atas (885 responden). 

Lantas, bagaimana perilaku pengguna internet Indonesia apabila mengacu pada ribuan orang yang disurvei APJII ini?

 Simak 10 kelakuan pengguna internet di Indonesia yang dirangkum dalam laporan terbaru dari APJII dalam daftar berikut, sebagaimana keterangan resmi APJII yang diterima KompasTekno, Rabu (17/5/2023). 

1.    Terkena Penipuan online

 

 


 

 Pada aspek keamanan siber, APJII menyimpulkan bahwa mayoritas responden yang disurvei (lebih dari 74 persen) tidak tahu atau tidak pernah mengalami masalah terkait keamanan di internet alias serangan siber.

 Meski demikian, kasus keamanan di internet yang paling banyak dialami responden APJII adalah terkait penipuan online, di mana hal ini terjadi pada sekitar 10,30 persen responden APJII. 

 Kemudian, sisanya mengaku mengalami kasus perangkat terkena virus (9,28 persen), pencurian data pribadi/hack/phishing (7,96 persen), tidak dapat mengakses akun-akun di aplikasi tertentu (5,55 persen), dan kasus lain yang terkait isu keamanan (2,55 persen). 

2.    Tidak tahu cara menjaga keamanan data   

 

 


 

 

APJII mengatakan bahwa mayoritas responden, atau sekitar 34,47 persen, tidak tahu atau tidak pernah tahu cara menjaga keamanan data.

 

Angka ini cukup besar apabila dibandingkan dengan para responden yang memilih untuk menjaga data mereka di internet dengan berbagai cara, salah satunya seperti waspada menggunakan aplikasi yang meminta data pribadi (20,69 responden). 

 

Sisa dari responden menjaga data pribadi mereka di internet menggunakan kombinasi password yang tidak mudah ditebak (16,47 persen), mengganti password secara berkala (13,85 persen),  hanya menggunakan aplikasi yang terverifikasi (9,41 persen), hingga memasang anti virus (4,87 persen).

 

3.    Mayoritas responden belum pernah ganti password



 

Kata sandi alias password merupakan kunci untuk mengamankan akun kita di internet. Dalam laporan APJII, mayoritas pengguna internet di Indonesia (66,82 persen) mengaku bahwa mereka belum pernah mengganti password mereka. 


Sementara itu, responden APJII yang mengaku mengganti password akun mereka di internet hanya berada di bawah 10 persen. 

 

Lebih detail, 10,44 persen responden mengaku mengganti password mereka 1 kali dalam 1 tahun, 7,52 persen 1 kali dalam enam bulan, 5,97 persen 1 kali sebulan, 5,62 persen 1 kali dalam tiga bulan, dan 3,64 persen 1 kali dalam dua bulan.

 

4.    Tidak pernah ganti password karena takut lupa

 


Masih soal password, mayoritas pengguna yang disurvei APJII (32,71 persen) mengaku bahwa mereka tidak pernah mengubah password akun internet mereka karena sering atau takut lupa. Lalu, 31,04 persen responden mengaku bahwa tidak pernah mengubah password mereka karena tidak ada niatan untuk menggantinya.  Sisanya mengaku tidak penting untuk mengubah password (18,68 persen) dan tidak tahu (17,57 persen), mungkin tidak tahu caranya atau tidak tahu bahwa password bisa diganti.

5.    Mayoritas internetan sampai 5 jam sehari

 





Dalam survei APJII, mayoritas pengguna internet Indonesia (63,74 persen) disebut memakai internet dengan durasi 1-5 jam per hari.

 

 Meski demikian, ada sejumlah responden yang mengaku bahwa mereka menggunakan internet lebih dari itu, yakni dengan durasi 6-10 jam per hari (22,44 persen) dan 10 jam per hari (7,14 persen).  Sementara itu, sisa responden (6,68 persen) mengaku mereka menggunakan internet kurang dari 1 jam per hari.


 

 





 

Tidak ada komentar untuk "5 kebiasaan netizen indonesia ketika internetan"

https://www.bing.com/aclick?ld=e8w7YSSBGCsgysFUaXOE_3GjVUCUwSA_WIY9BYtHEyZX0G1U5H_CEI2W447wt8mokVCbmYnlZgEHgJS6G9JrUf2o19UKWmB99X906j4FexcNfCsSQd7dGccNOEq4r-uqZOW7c4_Y724wLs8oW3NuiO8F1d6rhI741fPdVSeZNwqiB9OndAf23WEj0jhmpnSpS0h2S6O5T6MjqQgk1xzD9iHUarruA&u=aHR0cHMlM2ElMmYlMmZ3d3cuYWxpYmFiYS5jb20lMmYlM2ZzcmMlM2RzZW1fYmluZyUyNmZyb20lM2RzZW1fYmluZyUyNmNtcGduJTNkNDMxMjc2MzQ2JTI2YWRncnAlM2QxMzA1MTIwNzE4NDc4NTA1JTI2dGd0JTNka3dkLTgxNTcwMjU5Njc5MjgzJTNhbG9jLTkxJTI2S3dkSUQlM2Q4MTU3MDI1OTY3OTI4MyUyNm10Y2h0eXAlM2RlJTI2YmRtdGNodHlwKyUzZGJlJTI2bnR3cmslM2RvJTI2ZGV2aWNlJTNkYyUyNmNyZWF0aXZlJTNkODE1NzAxMzAwMzkwNjElMjZwMSUzZGRlZmF1bHQlMjZwMiUzZGRlZmF1bHQlMjZwMyUzZGRlZmF1bHQlMjZRdWVyeSUzZGFsaWJhYmElMjUyMGdyb3VwJTI2bXNjbGtpZCUzZGI3NjA1ZjBiZTc5ZjFmNTczYzA1M2MxYjkxNzFjNzRi&rlid=b7605f0be79f1f573c053c1b9171c74b&ntb=1&ntb=1